Kebiasaan orang-orang adalah ketika ia merasa kondisi tubuhnya merasa fit, berenergi dan sehat sering kali berbagai organ-organ yang jarang terserang penyakit namun vital kerap terlupakan. Lihat saja mengenai gigi yang sering terlupakan ketika kita sehat. Namun, begitu sakit gigi menyerang, seluruh tubuh pun ikut menderita, seperti lebih baik putus cinta atau sakit hati dibandingkan sakit gigi. Apalagi, persoalan di gigi memang dapat menjalar ke bagian lain di tubuh kita.
Selalu kita diingatkan oleh para dokter gigi ataupun orang yang lebih dewasa di antara kita mengenai kebersihan mulut dan gigi. Mulut dan gigi memang menjadi tempat pertama dari seluruh rangkaian proses pencernaan atau metabolisme dalam tubuh kita. Seluruh bentuk makanan dan minuman akan diproses di awal melalui mulut dan gigi yang bertujuan untuk membuat makanan dan minuman tersebut terpecah menjadi bentuk yang lebih kecil sehingga mudah untuk dicerna di dalam usus kita. Hal tersebut pula yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut kita.
Kalau sudah berbicara mengenai kesehatan dan gigi tidak lepas dari masalah klasik namun sering kali menjadi masalah besar yaitu mengenai bakteri yang “menetap dan membuat koloni” di bagian gigi kita. Dalam istilah kedokteran gigi, bakteri tersebut mengakibatkan sebuah masalah yaitu oral biofilm atau sering kita kenal dengan sebutan plak gigi. Pada dasarnya, plak gigi merupakan koloni mikroorganisme yang sudah menetap dan tinggal sehingga pada jangka waktu tertentu akan menempel dan melapisi gigi. Dalam aktivitasnya, plak gigi akan mengakibatkan penyakit karies alias gigi berlubang dan radang di bagian gigi dan mulut. Keduanya menjadi masalah umum yang sulit untuk diberantas karena sudah menyebar di kalangan masyarakat awam.
Biasanya masyarakat awam tidak terlalu peduli dengan keadaan gigi yang mengalami penimbunan plak di bagian sela-sela gigi. Hal ini dikhawatirkan akan menjadi masalah nasional di bidang kesehatan. Padahal plak gigi ini bukan saja menjadi sumber utama mengenai karies gigi atau gigi berlubang, melainkan dapat mengakibatkan sebuah keadaan dimana terbentuknya Kristal-kristal gigi yang aromanya dijamin anda tidak akan mau menciumnya. Yang menjadi masalah pada Kristal gigi ini bukan pada aromanya, melainkan pada bentuknya yang tajam sehingga dapat menyebabkan organ disekitarnya tertusuk sehingga terjadi peradangan tingkat lanjut dan bahkan mampu merusak saraf-saraf indera. Salah satu hal yang membuat pasti bahwa masyarakat awam terkena masalah gigi ini adalah ketika menyikat gigi, ada darah yang keluar.
Setelah gigi bermasalah, maka hal pertama yang akan terkena dampaknya adalah di bagian mulut. Bakteri-bakteri tersebut dapat masuk ke dalam organ-organ tubuh nan vital seperti jantung, paru-paru, hati, dan mata melalui pembuluh darah di bagian mulut dan gigi. Bakteri yang masuk melalui pembuluh darah ini sangat berbahaya, karena adanya sistem pertahanan tubuh yang mampu mengeraskan bakteri tersebut sehingga berpotensi menyumbat pembuluh darah. Oleh karena itu, sering kita lihat bahwa, pembuluh darah di bagian gusi sering mengalami pembengkakan ketika terjadi permasalah di kesehatan gigi dan mulut.
Dan ternyata, permasalahan kesehatan gigi dan mulut juga berdampak terhadap ibu hamil. Bayangkan saja, ternyata bakteri-bakteri yang masuk dari gigi dan mulut tersebut dapat sampai ke janin ibu hamil melalui pembuluh darah di bagian gigi dan mulut. Hal itu sangat riskan ketika sang janin terinfeksi bakteri yang mampu membuat si janin melemah sehingga terjadi keguguran ataupun kelahiran premature. Maka tidak heran, jika ibu-ibu hamil diwajibkan menjaga kesehatannya termasuk salah satu yang paling penting adalah di bagian mulut dan gigi.
Oleh karena itu, mari kita jaga kesehatan gigi dan mulut kita dengan cara membiasakan menyikat gigi secara teratur setelah makan dan sebelum tidur. Serta jangan gunakan benda-benda yang mampu merusak fisik gigi dan mulut baik secara langsung (seperti menggunakan tusuk gigi) maupun tidak langsung (seperti meminum minuman yang terlalu dingin).
0 comments:
Post a Comment