Peran Limfosit yang sangat penting untuk
melawan penyakit-penyakit menular yang utama seperti AIDS, TBC, Rabies dan
penyakit lain yang cukup serius seperti Kanker, Agina dan Rematik. Tentu saja
bukan berarti Limfosit tidak berperan pada penyakit-penyakit lainnya. Bahkan,
pilek tidak lain adalah akibat perang yang dikobarkan Limfosit untuk mengusir
virus flu yang sangat berbahaya dari tubuh.
Limfosit merupakan sel utama dalam sistem
kekebalan tubuh manusia. Peperangan yang sengit di dalam tubuh hanya dapat dimenangkan
berkat usaha gigih limfosit. Cerita kehidupan sel ini penuh dengan
tahapan-tahapan yang sangat mengagumkan dan menarik, yang masing-masing,
walaupun berdiri sendiri, sudah cukup untuk menunjukkan keusangan teori
evolusi. Para tentara pemberani ini terdapat di dalam sumsum tulang, pusat
limfotik, kelenjar ludah, limpa, tonsil dan persendian. Limfosit ini biasanya
banyak terdapat dan dihasilkan di sumsum tulang.
Pembentukan limfosit di sumsum tulang merupakan
salah satu kejadian biologis yang paling misterius yang terjadi pada manusia.
Di sini, sel-sel batang dengan sangat cepat melewati sejumlah tahapan-tahapan
biologis dan mengambil struktur yang benar-benar baru dengan mengubah diri
menjadi limfosit (sel batang adalah sel yang tidak terspesialisasi tetapi
kemudian menjadi sel khusus, misalnya sel darah).
Meskipun demikian, ada perkembangan besar di
dalam rekayasa genetika. Kalalulah transformasi dari spesies mikroba yang
paling sederhana menjadi spesies lain yang mirip tentunya dianggap tidak
mungkin terjadi. Akan tetapi, misteri kejadian yang berlangsung pada sumsum
tulang ini malah lebih besar lagi. Bahkan secara nalar tidak masuk akal.
Limfosit, adalah sebuah produk transformasi
misterius ini. Ia merupakan salah satu kenyataan yang diabaikan oleh banyak
orang. Padahal, ia memainkan peran sangat menarik dalam sistem pertahanan tubuh
manusia. Mereka memeriksa sel-sel tubuh beberapa kali dalam sehari hanya untuk
melihat jika ada sel-sel yang sakit. Jika ditemukan sel yang sakit atau sel
yang tua, limfosit memusnahkannya. Faktnya, terdapat sekitar hamper seratus
triliun sel di dalam tubuh kita, dan kuantitas limfosit hanya berjumlah satu
persen saja.
Kebanyakan musuh dapat dikalah tubuh dengan antibody.
Ini mungkin membuat Anda bertanya-tanya mengapa limfosit harus terjun langsung
ke kancah medan perang. Padahal mereka juga telah berkontribusi dengan
memproduksi antibody. Namun, sebagian mikroba bersifat sangat mematikan
sehingga diperlukan toksin kimia yang sangat kuat untuk memusnahkannya. Oleh
karena itu, sebagian limfosit menggunakan toksin kimia ini dan berpartisipasi
langsung dalam peperangan. Diantaranya adalah dengan menggunakan Sel B.
0 comments:
Post a Comment