Tuesday, October 6, 2015

Sel Limfosit: Sang Pahlawan Yang Tak Dikenal


Peran Limfosit yang sangat penting untuk melawan penyakit-penyakit menular yang utama seperti AIDS, TBC, Rabies dan penyakit lain yang cukup serius seperti Kanker, Agina dan Rematik. Tentu saja bukan berarti Limfosit tidak berperan pada penyakit-penyakit lainnya. Bahkan, pilek tidak lain adalah akibat perang yang dikobarkan Limfosit untuk mengusir virus flu yang sangat berbahaya dari tubuh.

Limfosit merupakan sel utama dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Peperangan yang sengit di dalam tubuh hanya dapat dimenangkan berkat usaha gigih limfosit. Cerita kehidupan sel ini penuh dengan tahapan-tahapan yang sangat mengagumkan dan menarik, yang masing-masing, walaupun berdiri sendiri, sudah cukup untuk menunjukkan keusangan teori evolusi. Para tentara pemberani ini terdapat di dalam sumsum tulang, pusat limfotik, kelenjar ludah, limpa, tonsil dan persendian. Limfosit ini biasanya banyak terdapat dan dihasilkan di sumsum tulang.

Pembentukan limfosit di sumsum tulang merupakan salah satu kejadian biologis yang paling misterius yang terjadi pada manusia. Di sini, sel-sel batang dengan sangat cepat melewati sejumlah tahapan-tahapan biologis dan mengambil struktur yang benar-benar baru dengan mengubah diri menjadi limfosit (sel batang adalah sel yang tidak terspesialisasi tetapi kemudian menjadi sel khusus, misalnya sel darah).

Meskipun demikian, ada perkembangan besar di dalam rekayasa genetika. Kalalulah transformasi dari spesies mikroba yang paling sederhana menjadi spesies lain yang mirip tentunya dianggap tidak mungkin terjadi. Akan tetapi, misteri kejadian yang berlangsung pada sumsum tulang ini malah lebih besar lagi. Bahkan secara nalar tidak masuk akal.

Limfosit, adalah sebuah produk transformasi misterius ini. Ia merupakan salah satu kenyataan yang diabaikan oleh banyak orang. Padahal, ia memainkan peran sangat menarik dalam sistem pertahanan tubuh manusia. Mereka memeriksa sel-sel tubuh beberapa kali dalam sehari hanya untuk melihat jika ada sel-sel yang sakit. Jika ditemukan sel yang sakit atau sel yang tua, limfosit memusnahkannya. Faktnya, terdapat sekitar hamper seratus triliun sel di dalam tubuh kita, dan kuantitas limfosit hanya berjumlah satu persen saja.

Kebanyakan musuh dapat dikalah tubuh dengan antibody. Ini mungkin membuat Anda bertanya-tanya mengapa limfosit harus terjun langsung ke kancah medan perang. Padahal mereka juga telah berkontribusi dengan memproduksi antibody. Namun, sebagian mikroba bersifat sangat mematikan sehingga diperlukan toksin kimia yang sangat kuat untuk memusnahkannya. Oleh karena itu, sebagian limfosit menggunakan toksin kimia ini dan berpartisipasi langsung dalam peperangan. Diantaranya adalah dengan menggunakan Sel B.

Related Post:

0 comments:

Post a Comment